Jumat, 12 Juli 2013

#emperanseni


Tempat lamunan pemimpi dan penikmat seni,
disini kami berbagi intuisi yang kami punyai.
Inilah emperan seni dengan secangkir kopi kami,
Mencairkan obrolan seni yang kesana-kemari.
Kami para pemimpi yang tak ingin berhenti sampai disini,
Angin dingin kota anarki seakan menjadi bara api, ketika kami saling bertukar imajinasi.
Sampai aku tak tahu caranya menyambut pagi, bahkan untuk saling mengucapkan selamat pagi.
Sementara kampoeng jancuk sedang terbuai dalam sekar mimpi,
Kami sekumpulan kecil dari mereka yang berusaha menyuarakan seni ketika pagi mulai pergi.
Ini cara kami berdiskusi seni, berkarya dan menjadi bagian dari  seni,
Bukannya sok nyeni, tapi kami benar-benar mencintai seni.
Sesekali musik-musik band indie menemani obrolan dan canda tawa kami,
Seperti ; dialog dini hari, festivalist, navicula, suicidal, dan setumpuk karya iblis-iblis yang lain.
Terlepas dari semuanya, emperan seni hanyalah sebuah emperan saja,
Emperan sederhana, bertikar anyaman plastik ,tanpa kursi  untuk orang-orang berdasi .
Selamat pagi para pemimpi dan penikmat seni, kalianlah sesungguhnya intan ibu pertiwi ini.

 (kami dan setumpuk karya kami)
~tanah anarki~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar